Showing posts with label Asteroid Dan Meteor. Show all posts
Showing posts with label Asteroid Dan Meteor. Show all posts

Monday, July 8, 2013

NASA Bantah Asteroid Apophis Menghantam Bumi Antara Tahun 2029 Dan 2036


Astronesia-Setelah isu mengenai kiamat akan terjadi pada akhir 2012 lalu menyusul berakhirnya perhitungan kalender oleh suku Maya menggegerkan dunia, kini beredar kabar bahwa kiamat akan terjadi pada 2029 atau 2036 mendatang.

Hal itu pun kemudian dibantah oleh para ilmuwan di National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang menyatakan bahwa Dunia tidak juga akan berakhir (kiamat) pada 2029 ataupun 2036. Badan antariksa milik Amerika Serikat (AS) itu hanya mengatakan, sebuah asteroid bernama Apophis yang memiliki ukuran tiga kali lapangan sepak bola sedang berdekatan dengan Bumi.

Apophis pertama kali berhasil diindentifikasi pada Juni 2004. Benda asing di luar angkasa ini diprediksi oleh para ilmuwan NASA memiliki kesempatan 2,7 persen untuk menghantam Bumi pada awal 2029 mendatang. Tak hanya itu, asteroid ini juga diindikasikan akan kembali memukul Bumi tujuh tahun setelahnya, yakni 2036.

Dilansir Digitaltrends, Senin (8/7/2013), NASA sendiri mengumumkan, posisi Apophis saat ini relative dekat dengan Bumi dalam skema kosmik. Tetapi belum dapat dipastikan apakah ke depannya akan benar-benar bertabrakan dengan Bumi atau tidak.

Meski terlihat seperti masih simpang siur, tetapi NASA dalam pengumuman resminya meyakini bahwa mereka tengah meneliti Apophis untuk kepentingan ilmiah di masa yang akan datang, sehingga mereka meminta masyarakat untuk mengesampingkan isu mengenai kiamat yang akan terjadi pada 2036 akibat Apophis ini.

“Kemungkinan terjadinya hantaman asteroid Apophis pada 2036 masih 1 berbanding 1 juta. Kami semata meneliti Apophis karena ketertarikan kami untuk kepentingan ilmiah di masa mendatang. Oleh karena itu, tolong jangan selalu dikaitkan dengan kiamat ataupun isu mengenai hantaman karena belum ada indikasi kesana. Anda akan baik-baik saja,” ujar manajer NASA Near-Earth Object Program Office, Don Yeomans.


Asteroid ini berukuran sekitar 325 meter (1.066 kaki).

Sumber : Okezone




Saturday, July 6, 2013

Inilah Cara Terakhir Untuk Menangkal Serangan Asteroid

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi asteroid menghantam Bumi

Astronesia-Kepala NASA Charles Bolden mengungkapkan, bahwa salah satu cara ampuh untuk menangkal datangnya asteroid besar ke Bumi adalah dengan cara berdoa.

Pernyataan itu terlontar dari mulut Bolden kala berbicara di depan anggota parlemen Amerika Serikat di sebuah acara Sidang Komite Sains.

Saran itu menggambarkan kepasrahan ketika ada asteroid menuju ke Bumi. Memang. Sampai saat ini belum ada cara yang benar-benar jitu untuk menangkal serangan asteroid ke Bumi.

Seperti pada bulan Februari lalu, sebuah asteroid yang diperkirakan berdiameter 45 meter menghantam kawasan Chelyabinsk, Rusia. Hantamannya menghancurkan ribuan bangunan rusak dan 1.500 orang terluka.

Sementara, beberapa hari sebelumnya, sebuah asteroid berukuran lebih besar melintas di dekat Bumi dengan jarak 17.200 mil dari permukaan. Akibatnya, beberapa jaringan satelit TV dan telekomunikasi sempat mengalami gangguan.

"Peristiwa-peristiwa itu menunjukkan bahwa pada sistem Tata Surya terdapat banyak benda langit yang berpotensi membahayakan kesinambungan makhluk Bumi," kata Eddie Bernice Johnson, perwakilan Partai Demokrat dari Texas, dilansir Reuters, 21 Maret 2013.

Sementara menurut Lamar Smith, perwakilan Partai Republik dari Texas, manusia masih sangat beruntung lolos dari ancaman asteroid pada bulan lalu. "Kita hanya mendapat kepanikan saja dan bukan bencana nyata," ungkap dia.

Sampai saat ini, NASA telah menemukan sekitar 95 persen obyek-obyek yang terbang di dekat Bumi. Ada yang berukuran 900 meter, bahkan berdiameter lebih besar.

"Bayangkan, jika ada sebuah asteroid berukuran satu kilometer menghantam Bumi. Sudah dipastikan itu akan mengakhiri peradaban di Bumi," kata John Holdren, staf ahli Presiden Amerika Serikat Bidang Sains dan Teknologi.

Saat ini, lanjut dia, NASA telah meningkatkan upaya pemantauan benda-benda langit dengan membangun mitra dengan institusi internasional. "Itu dilakukan untuk menciptakan teknologi yang dapat menangkal serangan asteroid ke bumi," kata Holdren.

Contoh dari serangan asteroid yang berakibat fatal di bumi adalah pada 66 juta tahun lalu, di mana sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam sebuah wilayah di Meksiko. Konon, serangan itulah yang menjadi penyebab punahnya dinosaurus, tanaman, dan hewan-hewan purba di Bumi.

Jadi, saran NASA cukup beralasan. Tidak ada salahnya Anda berdoa untuk menghindari asteroid datang dan benar-benar mampir ke Bumi.


Sumber : Viva.co.id

Friday, June 28, 2013

Fakta Terbaru Gelombang Kejut Meteor Rusia Dua Kali Mengelilingi Dunia


Astronesia-Meteor Chelyabinsk yang merintis jejak di pagi hari di langit Rusia pada bulan Februari lalu meninggalkan dampak yang mengejutkan bukan hanya di pegunungan Ural melainkan diseluruh dunia.

Dilansir dari redorbit,sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menyatakan bahwa gelombang kejut dari ledakan meteorit pada pagi hari tanggal 15 Februari 2013 itu bepergian melintas di seluruh dunia - tidak hanya sekali, tapi dua kali.

Para ilmuwan, yang dipimpin oleh Alexis Le Pichon dari Komisi Energi Atom Prancis, menemukan bahwa getaran yang dihasilkan oleh ledakan obyek 10.000 ton itu tercatat pada 20 stasiun pemantauan infrasonik di seluruh dunia.Para ilmuwan mengatakan ini pertama kalinya stasiun ini merasakan gelombang kejut itu.Sasiun ini dirancang untuk mendeteksi pengujian senjata nuklir,"dan dia mendeteksi gelombang kejut meteor Rusia  yang melakukan perjalanan dua kali putaran dunia"

Data ini didapat dari jaringan International Monitoring System (IMS) yang dioperasikan oleh Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO). Sementara stasiun IMS dirancang untuk mendeteksi gelombang ultra-low frequency acoustic dari ledakan nuklir,mereka juga mampu menangkap ledakan dari sumber lain - dalam hal ini, ledakan dari meteor Chelyabinsk.

Pichon dan rekannya menulis bahwa energi ledakan meteor itu setara dengan 507.000 ton TNT.Sebaliknya, kekuatan bom Hiroshima yang dijatuhkan selama Perang Dunia II hanya sekitar 17.500 ton TNT.Meteor saingannya yang meledak pada tahun 1908,tragedi Tunguska yang meledak di Siberia, menghancurkan puluhan juta pohon yang radiusnya hampir 1.200 mil persegi.




Para peneliti percaya meteorit Tunguska disebabkan oleh sebuah meteorit yang kaya besi.Meteor ini meledak dengan kekuatan setara dengan 3-5,5 megaton (juta ton) TNT, ratusan kali lebih kuat daripada ledakan Hiroshima dan sepuluh kali lebih kuat dari meteorit Chelyabinsk.

Para peneliti, dipimpin oleh Victor Kvasnystya dari National Academy of Sciences Ukraina, mempelajari sampel mikroskopis puing-puing mineral dari zona hantaman meteor Tunguska yang terjebak dalam tanah gambut dan dikumpulkan selama tahun 1970-an dan 80-an.

Lihat foto meteor rusia disini

Pencitraan resolusi tinggi dan spektroskopi mengungkapkan adanya mineral karbon seperti berlian, Lonsdaleite dan grafit.Lonsdaleite biasanya ditemukan dalam bahan kaya karbon yang terkena gelombang kejut dan biasanya terbentuk selama tumbukan meteorit, kata para peneliti.

Lonsdaleite ini juga berisi fragmen inklusi kecil sulfida besi dan paduan besi-nikel, serta troilite dan taenite, semua umumnya ditemukan dalam sampel meteorit.

Temuan pada peristiwa tunguska ini dikaitkan dengan komet Encke, yang bertanggung jawab menciptakan hujan meteor Beta Taurids.Hujan meteor Beta Taurids menghujani atmosfer bumi pada akhir Juni dan Juli, sekitar waktu yang sama ketika peristiwa Tunguska terjadi.

Adapun meteor Chelyabinsk, National Science Foundation melaporkan pada Maret bahwa jaringan stasiun seismograf mencatat gelombang ledakannya saat melintasi Amerika Serikat.Stasiun ini digunakan untuk mendeteksi gempa bumi, yang juga cukup sensitif untuk mengambil dan merekam gelombang kejut ledakan meteor.

Wednesday, June 26, 2013

Asteroid 1036 Ganymed,Asteroid Terbesar Yang Berada Dekat Bumi

http://astronesia.blogspot.com/
1036 Ganymed

Astronesia-Badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah melakukan pengamatan pada objek asing di luar angkasa. Salah satu temuan menarik ialah asteorid yang diklaim merupakan yang paling besar dan berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Wikipedia menerangkan, 1036 Ganymed, merupakan kode nama asteroid yang memiliki diameter 34 kilometer. Asteroid raksasa ini pernah ditemukan oleh Walter Baade pada 23 Oktober 1924.

http://astronesia.blogspot.com/
Orbit asteroid Ganymed

Kabarnya, laju orbit batu luar angkasa jumbo ini telah dikenal dan kemungkinan bisa berdekatan dengan Bumi pada 13 Oktober 2024.  

Asteroid ini juga akan menghampiri Mars pada jarak terdekatnya pada 16 Desember 2176. Ganymed merupakan penamaan dari pengucapan dalam bahasa Jerman, Ganymede.

Asteroid ini menjadi target observasi dalam sejarah. Ganymede merupakan asteroid bertipe S, yang berati bahwa objek ini reflektif dan terdiri dari besi sertamagnesium silikat. Pengukuran menunjukkan bagian permukaan asteroid ini kaya akan orthopyroxenes dan kemungkinan mengandung logam.

Di 1998, observasi radar Ganymede oleh teleskop radio Arecibo menghasilkan gambar asteroid dengan cukup jelas. Gambar menunjukkan adanya objek berbentuk bola.

Asteroid ini juga memiliki kecepatan orbit rata-rata sebesar 16,86 kilometer per detik dan periode rotasi 10,31 jam

Sumber : Okezone

Tuesday, June 25, 2013

NASA Menemukan Ada Sepuluh Ribu Objek Berada Di Dekat Bumi

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi asteroid di dekat Bumi

Astronesia-NASA mengatakan ada 10.000 objek berada di dekat Bumi atau biasa disebut near-Earth object (NEO) yang ditemukan oleh teleskop Pan-STARRS-1 di Hawaii.

Seperti yang dilansir dari Redorbit,para astronom melihat asteroid 2013 MZ5 pada malam tanggal 18 Juni, menandai tonggak penting bagi pencarian NEO.NASA mengatakan 90 persen dari semua NEO yang ditemukan pertama kali dideteksi oleh NASA-supported surveys.

  
"Tapi setidaknya ada 10 kali lebih banyak yang bisa ditemukan sebelum kita dapat yakin bahwa objek itu tidak dapat mempengaruhi dan melakukan kerusakan yang signifikan bagi warga Bumi," kata Lindley Johnson, eksekutif program NASA’s Near-Earth Object Observations Program di Markas NASA, Washington.

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai NEO, sebuah komet atau asteroid harus mendekati bumi pada jarak orbit sekitar 28 juta mil dari Bumi.Mereka terdiri dari beberapa ukuran,seperti yang kecil berukuran beberapa meter saja dan NEO yang terbesar berukuran sampai 25 mil.Asteroid 2013 MZ5 berukuran sekitar 1.000 meter dan tidak akan pernah cukup dekat dengan Bumi sehingga belum di masukkan kedalam objek yang membahayakan Bumi.

"Objek pertama yang paling dekat dari Bumi ditemukan pada tahun 1898," kata Don Yeomans, manajer lama dari NASA’s Near-Earth Object Program Office di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California."Selama seratus tahun ke depan, hanya sekitar 500 objek telah ditemukan.Tapi kemudian, dengan munculnya program Pengamatan NEO NASA pada tahun 1998, kami telah memeras mereka sejak itu.Dan dengan program yang baru, sistem yang lebih mampu, kita belajar lebih banyak tentang di mana NEO saat ini dalam tata surya kita, dan di mana mereka akan di masa depan. "

Sekitar 10 persen dari 10.000 NEO yang ditemukan berukuran lebih besar dari enam sepersepuluh mil, yang kira-kira ukurannya bisa menghasilkan konsekuensi global jika menghantam bumi.Namun, NASA mengatakan bahwa programnya yang telah menemukan tidak satupun dari NEO yang berukuran lebih besar saat ini menimbulkan ancaman bagi Bumi.

NASA mengatakan,para ilmuwan memprediksi ada sekitar 15.000 NEO berukuran seperti lapangan bola dan sisanya berukuran setengah lapangan bola atau sekitar 480 kaki.Mungkin ada lebih dari satu juta NEO yang berukuran sekitar sepertiga dari lapangan sepak bola.Jika NEO menghantam Bumi,ukuran NEO perlu mencapai 100 meter atau lebih besar untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan di daerah penduduk.Badan antariksa mengatakan kurang dari satu persen dari NEO yang berukuran 100 kaki telah terdeteksi.

Awal bulan ini, NASA mengumumkan tantangan besar berfokus pada menemukan semua ancaman asteroid untuk populasi manusia.Ini "Tantangan Besar" meminta para ilmuwan warga negara, bersama dengan profesional industri, untuk fokus mendeteksi dan mengkarakterisasi asteroid dan belajar bagaimana menghadapi potensi ancamannya.

Lihat beritanya disini

"Kami juga akan memanfaatkan keterlibatan publik, inovasi terbuka dan astronom amatir untuk membantu memecahkan masalah global ini," kata Wakil Administrator NASA Lori Garver.

NASA juga mengundang industri dan mitra potensial untuk menawarkan beberapa ide tentang mencapai tujuan NASA untuk menemukan, mengarahkan dan mengeksplorasi asteroid.

Monday, June 24, 2013

NASA Minta Astronom Amatir Bantu Memantau Asteroid Berbahaya

Ilustrasi asteroid dekati Bumi

Astronesia-Pekan ini Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meminta astronom amatir di seluruh dunia untuk membantu mengindentifikasi asteroid kecil yang dianggap bisa berbahaya. Program NASA "The Asteroid Grand Challenge," berfokus pada asteroid berukuran 30 - 40 meter berupa pecahan-pecahan. Asteroid ini dipercaya oleh ilmuwan sebagai penyebab musnahnya dinosaurus ribuan tahun lalu.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan frekuensi identifikasi asteroid sehingga kami juga dapat melacak mereka dan mengkategorisasikannya," kata Brian Muirhead, NASA chief engineer kepada National Geographic seperti dikutip dari laman Foxnews, Senin 24 juni 2013.

Para ilmuwan memperkirakan, sebanyak 95 persen asteroid yang berukuran lebih dari 1 kilometer telah ditemukan, tetapi sebaliknya, 99 persen asteroid berukuran lebih kecil 30 sampai 40 meter sebagai objek yang mendekati bumi, atau dikenal sebagai NEO, belum ditemukan.

NASA mengeluarkan tantangan empat bulan setelah NEO sepanjang 18 meter dilaporkan meledak di atas Rusia, melukai lebih dari 1.000 orang, dan asteroid lain “seukuran truk kecil," hampir mendekati bumi dengan jarak kurang dari perjalanan bumi ke bulan.

"Ini adalah peringatan bagi dunia terhadap kemungkinan ancaman asteroid mendekati Bumi dan bisa mempengaruhi populasi manusia,” kata Ed Lu, mantan astronot NASA. Lu kini seorang Pimpinan Eksekutif B612, sebuah lembaga nirlaba yang bekerja bertahun-tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman asteroid.

Awal tahun ini, Komisi ilmu pengetahuan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menggelar sidang yang berfokus pada ancaman asteroid terhadap ruang angkasa, sebagai upaya untuk mengidentifikasi NEO atau asteroid berukuran kecil yang belum dikenal.


Sumber : Tempo

Seorang Petani Temukan Meteorit Langka Berumur Milyaran Tahun

http://astronesia.blogspot.com/
Batu mateorit berusia miliaran tahun

Astronesia-Seorang petani menemukan sebuah meteorit langka yang diduga berusia miliaran tahun. Adalah Bruce Lillenthal dari Arlington, Minnesota, Amerika Serikat (AS) dan istrinya senang mengumpulkan batu-batu unik dari ladangnya.

Awalnya, mereka tidak menyadari  telah menemukan batu tersebut pada dua tahun yang lalu. Hingga akhirnya mereka membawa batu itu ke kurator meteorit di University of Minnesota. Demikian disadur Metro, Senin (24/6/2013).

“Mulanya kami tidak mengetahui jenis batu apa itu. Tapi karena banyak batu yang dikumpulkan, jadi penasaran jenis batu apa saja itu. Entah mengapa, firasat kami mengatakan salah satu batu yang dikumpulkan adalah meteorit,” jelas Bruce.

Untuk menjawab rasa penasaran, mereka membawa batu yang berukuran sedang ke spesialis meteorit bernama Calvin Alexander. Setelah melalui proses pemeriksaan, Alexander berhasil mengindentifikasi bahwa benar adanya batu itu merupakan batu meteorit berusia miliaran tahun.

“Ini unik. Meteorit berusia miliaran tahun tertimbun dalam ladang pertanian tanpa pernah terdeteksi sebelumnya. Dari 5.000 bebatuan yang pernah saya teliti selama beberapa tahun ini, tidak pernah saya menemukan batu meteorit setua ini,” ungkap Alexander. Ingin mengetahui seperti apa batu meteorit berusia miliaran tahun yang ditemukan Bruce Lillenthal.


Sumber :