Meteorit yang diperkirakan berasal dari asteroid Vesta dan Protoplanet |
Astronesia-Ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap meteorit mengungkapkan bahwa benda luar angkasa dapat memberikan petunjuk terkait sejarah awal sistem Tata Surya. Studi terbaru ini melibatkan meteorit yang tercipta dari asteroid dan protoplanet Vesta.
Dilansir Latimes, Senin (21/1/2013), peneliti meteorit Sahara menjelaskan protoplanet Vesta yang bersuhu dingin, memiliki keterlibatan sangat aktif dalam sejarah kehidupan awal sistem Tata Surya. Vesta yang memiliki lautan magma di bawah eksterior batu, memungkinkan kandungan mineral untuk naik dan turun di antara material lembut dan keras.
Ilmuwan meyakini bahwa protoplanet Vesta mirip seperti yang ada di Bumi dan planet berbatu lainnya di sistem Tata Surya. Ilmuwan mendapatkan data melalui pesawat luar angkasa Dawn milik National Aeronautics and Space Administration (NASA).
"Orang berpikir bahwa asteroid memiliki ukuran besar, abu-abu, dingin dan berbentuk hampir menyerupai kentang, yang suatu waktu dapat menabrak ke dalam Bumi dan mengancam kita," ungkap Beverley Tkalcec, Planetary Geologist di Goethe University, Frankfurt, Jerman.
Ia mengatakan, asteroid ini memiliki interior dinamis yang serupa dengan apa yang terjadi di awal terbentuknya Bumi. Vesta merupakan asteroid dan protoplanet seukuran wilayah Arizona Amerika Serikat.
Ukuran besar tersebut, memungkinkan proses mencair yang terjadi di tubuh objek luar angkasa tersebut. Dengan terjadinya proses mencair itu, maka material berat akan bergerak ke pusat dan material ringan akan naik ke bagian kerak.
Vesta dan planet kerdil Ceres merupakan target penelitian berikutnya oleh pesawat luar angkasa Dawn. Vesta dan planet kerdil Ceres juga diyakini sebagai embrio planet yang tidak sepenuhnya terbentuk.
Oleh karena material batu pada dua objek luar angkasa itu belum mengalami proses tektonik sebagaimana yang terjadi di Bumi, maka usia Vesta dan planet kerdil Ceres hampir sama tuanya dengan sistem Tata Surya, yakni di lebih dari 4,5 miliar tahun lalu.
Dilansir Latimes, Senin (21/1/2013), peneliti meteorit Sahara menjelaskan protoplanet Vesta yang bersuhu dingin, memiliki keterlibatan sangat aktif dalam sejarah kehidupan awal sistem Tata Surya. Vesta yang memiliki lautan magma di bawah eksterior batu, memungkinkan kandungan mineral untuk naik dan turun di antara material lembut dan keras.
Ilmuwan meyakini bahwa protoplanet Vesta mirip seperti yang ada di Bumi dan planet berbatu lainnya di sistem Tata Surya. Ilmuwan mendapatkan data melalui pesawat luar angkasa Dawn milik National Aeronautics and Space Administration (NASA).
"Orang berpikir bahwa asteroid memiliki ukuran besar, abu-abu, dingin dan berbentuk hampir menyerupai kentang, yang suatu waktu dapat menabrak ke dalam Bumi dan mengancam kita," ungkap Beverley Tkalcec, Planetary Geologist di Goethe University, Frankfurt, Jerman.
Ia mengatakan, asteroid ini memiliki interior dinamis yang serupa dengan apa yang terjadi di awal terbentuknya Bumi. Vesta merupakan asteroid dan protoplanet seukuran wilayah Arizona Amerika Serikat.
Ukuran besar tersebut, memungkinkan proses mencair yang terjadi di tubuh objek luar angkasa tersebut. Dengan terjadinya proses mencair itu, maka material berat akan bergerak ke pusat dan material ringan akan naik ke bagian kerak.
Vesta dan planet kerdil Ceres merupakan target penelitian berikutnya oleh pesawat luar angkasa Dawn. Vesta dan planet kerdil Ceres juga diyakini sebagai embrio planet yang tidak sepenuhnya terbentuk.
Oleh karena material batu pada dua objek luar angkasa itu belum mengalami proses tektonik sebagaimana yang terjadi di Bumi, maka usia Vesta dan planet kerdil Ceres hampir sama tuanya dengan sistem Tata Surya, yakni di lebih dari 4,5 miliar tahun lalu.
Meteorit Beri Petunjuk Sejarah Awal Tata Surya
4/
5
Oleh
Unknown